Inilah Proses Dan Gejala Dari Serangan Jantung Koroner - Berita Kesehatan



Anggapan serangan jantung terjadi secara tiba-tiba dan tidak ada gejalanya muncul karena beberapa kasus menggambarkan orang muda dan bugar tiba-tiba ia bisa meninggal karena serangan jantung. Kebanyakan kasus terutama terjadi pada para atlit yang meninggal saat sedang di lapangan.

01-7-signs-heart-attack-fatigue
Padahal menurut penjelasan pakar kesehatan RSCM FKUI Ari Fahrial Syam, anggapan itu sama sekali tidak benar. Karena sebelum serangan jantung terjadi, telah ada proses yang panjang di dalam tubuh, walaupun kadang tidak dapat terdeteksi atau dirasakan tanpa bantuan alat medis.
Maka dari itu, Ari Fahrial menyarankan bahwa orang-orang harus rutin melakukan check up kesehatan agar segala risiko serangan jantung bisa dideteksi secara dini, terutama bagi mereka yang sudah menginjak usia 40 tahun ke atas.
Pada usia 40 tahun ke atas, risiko terkena serangan jantung lebih tinggi karena banyak faktor, misalnya kebiasaan merokok, adanya hipertensi, obesitas, hiperkolestrol dan hipertrigliserida.
09_Signs_heart_failure_continue_to_feel_worse_not_better_bluecinema
Dengan melakukan medical check up secara rutin dapat menurunkan risiko terkena serangan jantung, menurut Ari Fahrial. Karena penyebabnya akan terdeteksi terlebih dahulu dan dilakukan antisipasi.

Saat ini check up deteksi dini penyakit jantung koroner dilakukan dengan test treadmill. Caranya dada dan perut akan ditempel 10 elektroda dan disambungkan ke monitor agar EKG bisa direkam secara berkala. Setelah itu, Anda melakukan treadmill seperti biasa dengan 3 tingkat kecepatan dan bila pada menit ke 2 sudah tidak stabil, maka Anda memiliki risiko jantung koroner.